Jelai
atau barley (Hordeum vulgare) adalah sejenis serealia
untuk pakan
ternak,
penghasil malt,
dan sebagai makanan kesehatan. Barley dianggap sebagai lima sereal terbaik di
dunia. Namun, penggunaan barley sebagai makanan terhitung hanya 10% saja,
sepertiga digunakan untuk membuat bir, dan sebagian besar digunakan sebagai
makanan ternak. Barley adalah anggota suku padi-padian (Poaceae).
Biji-bijian
ini cocok ditanam pada musim dingin dan musim semi. Barley tumbuh dengan subur
di daerah beriklim sedang pada musim semi dan memiliki masa panen 90 hari.
Barley juga tumbuh di daerah sub-artik, seperti di Alaska atau Norwegia, di
mana musim panen lebih pendek. Karena biji-bijian itu mempunyai daya tahan yang
baik terhadap panas, maka ia tumbuh dengan sangat mudah di daerah gurun,
seperti di Afrika Utara.
Sifat
Fisik Barley
Biji Barley terdiri dari 10% husk
(sekam) dan pericarp , 14% aleurone dan lapisan pigmen, 73% starchy endosperm,
dan 3% embryo.
Sifat
Kimia Barley
Barley
grain kaya akan pati dan gula, miskin protein, dan sangat rendah lemak. Sekamnya
(lemma dan palea) sebagian besar terdiri dari lignin, pentosan, mannan, asam
uronat, hemiselulosa dan selulosa. Silica terdapat di dinding luar dari sekam
dan awnnya mengandung banyak silica. Pericarpnya kurang lignin tetapi
sebaliknya komposisi kimianya mirip dengan sekam. Testa mengandung selulosa
kasar dan lapisan pigmen sebagai penghalang (barier) untuk substansi kimia dan
mikroba. Polifenol yang mungkin membentuk kompleks dengan protein melimpah di
bagian pericarp, testa, dan lapisan aleurone. Aleurone memiliki dinding sel
yang tebal terdiri atas arabinoxylan. Starchy endosperm terdiri atas 85-89%
pati yang tertutup pada dinding sel. β-Glucan membentuk 75% dinding sel dan
sisanya adalah arabinoxylan. Embryo terdiri atas 7% selulosa, 14-17% lipid,
14-15% sukrosa, 5-10% rafinosa, 5-10% abu, dan 34% protein. Dinding sel dari
embrio mengandung asam uronat, pectin, dan hemiselulosa. Komposisi kimia dari
barley dapat ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel
1. Komposisi Kimia pada Barley (berat kering)
Whole barley (%)
|
Pearled barley (%)
|
Hulls (%)
|
|
Dry matter
|
91.21
|
90.67
|
92.64
|
Crude protein
|
11.73
|
12.45
|
13.31
|
Crude fat
|
1.52
|
1.20
|
4.51
|
Crude fiber
|
6.56
|
1.85
|
17.98
|
Crude ash
|
2.52
|
1.53
|
5.58
|
Nitrogen-free
extract
|
77.67
|
82.97
|
58.62
|
Cellulose (included
in crude fiber)
|
5.92
|
1.45
|
19.48
|
Ø Karbohidrat
1. Pati
Pati adalah polisakarida, α-glukan dan dapat dibagi
menjadi amilosa dan amilopektin. Granula pati pada endosperma barley terdiri
dari dua kelompok ukuran, yaitu 1.7-2.5 µm dan 22.5-47.5 µm. Granula pati terdiri dari sedikit lipid,
mineral, protein, dan nukleotida. Rasio amilosa dan amilopektin pada barley
adalah 1:3, high amylose glacier 1:1 dan waxy barley adalah 97-100%
amilopektin.
2. Soluble
sugar
Yang termasuk ke dalam soluble sugar adalah glukosa,
fruktosa dan monosakarida yang membentuk polimer seperti oligosakarida,
polisakarida, glikosida, glikolipid, dan glikoprotein. Kandungan soluble sugar
pada barley adalah 2-3%, wholes barley 2-4%, high lysine barley 2-6% dan high sugar barley 7-13%. Total gula
dan gula reduksi menurun seiring dengan kematangan barley. Akan tetapi jumlah
gula reduksi tetap konstan selama pertumbuhan. Sukrosa adalah jenis gula yang
banyak ditemukan pada barley.
3. Nonstarch
polysaccharide
Yang termasuk nonstarch polysaccharide adalah
arabinosa, xylosa, manosa, galaktosa, glukosa, dan asam uronat. Nonstarch
polysaccharide termasuk serat pangan pada barley selain pati resisten dan
lignin.
Ø Protein
Protein
pembatas pada barley adalah lisin, diikuti oleh methionine, threonine, dan
thryptopane. Protein pada sereal diklasifikasikan menjadi albumin, globulin,
prolamin, dan glutelin. Pada barley globulin dan albumin (larut garam) kaya
akan lisin (5-7%) dan threonine. Prolamine adalah protein cadangan utama pada
endosperma dan rendah lisin (<2%). Glutelin juga ditemukan pada endosperm
berhubungan dengan ikatan sruktur protein pada membrane. Dan kira-kira
mengandung lisin 4%.
Ø Lemak
Kandungan
lipid pada barley rendah (2-3%) dibandingkan dengan jagung dan oat.
Trigliserida terdiri dari 77,9% asam
palmitat dan asam lemak tak jenuh seperti oleat, linoleat, dan linolenat. Biji
barley juga mengandung digliserida, sterol bebas, asam lemak bebas dan ester
sterol dan hidrokarbon. Kebanyakan lipid ditemukan pada endosperma (77%),
embrio (18%), dan hull (5%).
Ø Mineral
Kadar
abu pada barley (2-3%) yang dipengaruhi oleh musim, jenis tanah dan kesuburan
tanah. Distribusi mineral tidak merata pada biji barley.
Ø Vitamin
Barley
adalah sumber vitamin B1 (thiamine), B6 (pyridoksine), B2 (riboflavin), dan
asam pantotenate. Barley juga mengandung niasin yang cukup tinggi akan tetapi
hanya 10% niasin yang dapat digunakan. Vitamin E ditemukan sedikit pada germ,
dan beberapa biotin dan folacin, tetapi tidak ditemukan karoten atau vitamin A,
B12, atau D pada ungerminated grain.
Ø Senyawa
Fenol
Pada
tanaman senyawa fenol dapat dibagi menjadi asam benzoat, asam sinamat, dan
flavonoid. Barley mengandung senyawa fenol dengan range yang luas baik dalam bentuk
terikat atau bentuk bebas dan kombinasi tyrosine, tyramine dan turunanya, asam
fenolat, ester dan glikosida, dan jenis fenol lain termasuk lignin dan subtansi
yang berhubungan dengan lignin.
Tabel
2. Komposisi kimia beberapa jenis Barley dengan perbedaan komposisi pati (%,
berat kering)
Komponen
|
Betzes
|
Shabet
|
Klages
|
Hiproly
|
Riso 13
|
Mt 1337-1
|
Karbohidrat
Pati
Soluble
Sugar
Nonstarch polysaccharides (NSP)
Arabinosa
Xilosa
Manosa
Galaktosa
Glukosa
Asam
uronat
|
64,4
2,4
10,5
1,7
2,3
0,4
0,2
5,6
0,2
|
58,1
2,7
11,2
1,6
2,6
0,3
0,2
6,1
0,4
|
57,9
2,5
11,6
1,7
2,9
0,3
0,2
5,9
0,5
|
47,1
4,7
15,4
2,9
3,2
0,4
0,3
8,1
0,5
|
25,2
5,9
29,7
3,7
5,7
0,7
0,4
18,7
0,6
|
21,2
12,8
25,3
3,4
4,7
1,3
0,4
15,2
0,4
|
Protein kasar (N x
6,25)
|
13,6
|
15,4
|
14,8
|
21
|
16,1
|
20,5
|
Lemak Kasar
|
3,9
|
3,7
|
3,7
|
4,6
|
5,9
|
7,3
|
Abu
|
2,5
|
2,3
|
2,4
|
2,4
|
3,0
|
2,5
|
Lignin
|
1,5
|
1,9
|
2,6
|
1,0
|
4,2
|
0,6
|
Total
|
98,8
|
95,3
|
95,5
|
96,2
|
90
|
90,2
|
Dietary fiber (NSP
+ lignin)
|
12,0
|
13,1
|
14,2
|
16,4
|
33,9
|
25,9
|
Kulp, Karel and Joseph G. Ponte,
Jr. 2000. Handbook of Creal Science and Technology. CRC Press : New York
Riveland, Christina. 2010. Barley
: Gandum Tua yang Lezat dan Kaya Nutrisi. http://www.epochtime.com.
Diakses tanggal 5 Januari 2012